BURUNG KENARI
Burung kenari (Serinus Canaria) pertama ditemukan Oleh Pelaut Perancis
Jean de Berthan Cout di Kepulauan Canary pada abad ke-15. Beliau terkesan dengan burung ini karena
keindahan bulu dan kemerduan suaranya.
Keaneka ragaman burung kenari yang
sekarang merupakan perkembangan keturunan kenari liar yang bernama latin Serinus
Canarius. Banyaknya jenis ini merupakan kondisi alam atau juga karena kawin
silang yang terjadi sejak lima abad yang lalu.
Saat ini di Indonesia burung Kenari sudah termasuk burung yang digemari, tidak hanya para penghobi burung kicau tetapi juga masyarakat awam juga, mereka rata-rata tertarik dengan suara burung Kenari tersebut serta perawatannya yang relatif mudah dibandingkan dengan burung kicau yang telah lebih dahulu populer, semacam Kacer, Cendet, Cicak Hijau, Murai Batu dll.
Tetapi merawat Kenari sedari kecil hingga mau berbunyi sesuai dengan yang kita inginkan kadang tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini telah penulis alami sendiri, tetapi berbekal kecintaan dan bertanya kepada para senior hal ini dapat dilalui dengan baik.
Membedakan Kenari jantan dan betina tidak semudah teori yang berkembang saat ini, tetapi biasanya burung Kenari jantan akan mulai berbunyi (ngriwik) pada umur yang relatif masih mudah yaitu sekitar 1 bulan, bahkan untuk burung Kenari dengan trah tertentu bisa mulai ngriwik sebelum usia sebulan. Berikut beberapa faktor burung Kenari mulai berbunyi.
Bagaimana jika Kenari kerjanya hanya
ngeriwik saja setiap hari, meski sudah cukup umur? Hal itu bisa disebabkan oleh
dua faktor:
1. Burung Kenari memang sudah cukup umur, tapi belum mencapai umur
dewasa kelamin. Pada Kenari, umur
dewasa kelamin pada burung betina ditandai dengan mengeluarkan telur untuk
pertama kali, pada burung jantan ditandai dengan sel sprema saat mengawini
betina.
Umur dewasa kelamin pada kenari
jantan dan betina sekitar 7-8 bulan. Keterlambatan burung mencapai umur dewasa
kelamin bisa disebabkan faktor genetik (keturunan), tetapi umumnya disebabkan
perlakuan pakan yang kurang mencukupi kebutuhan gizi burung, khususnya kadar
protein dalam pakan.
Kadar protein dalam pakan idealnya
12-15% untuk burung dewasa sebelum masa reproduksi, dan 16-18% untuk masa
reproduksi.
Tahapan
suara kenari berdasarkan umur
Faktor usia memang sangat menentukan
kapan burung kenari jantan mulai berkicau untuk menunjukan minatnya terhadap
burung betina. Seperti dijelaskan sebelumnya, umur dewasa kelamin kenari jantan
rata-rata 7-8 bulan.
Pada burung muda yang belum mencapai
umur dewasa kelamin, misalnya umur 5 – 7 bulan, biasanya dia hanya akan
bersuara kecil atau belajar berkicau yang terdengar seperti bergumam atau
ngeriwik.
Sekitar satu bulan berikutnya, atau
ketika kenari memasuki usia 6-7 bulan, dia mulai sering melantunkan suara
ngerolnya meski terdengar agak terputus-putus, karena memang masih dalam tahap
belajar.
Pada umur 7-8 bulan, atau ketika
memasuki umur dewasa kelamin, saat itulah burung seharusnya sudah mampu
berkicau dengan lantang, membawakan lagu aslinya yang panjang.
Setelah berusia 9 -10 bulan katau lebih, kenari
mampu berkicau dengan variasi isian sesuai dengan apa yang didengarnya saat
menjalani program pemasteran. Makin banyak isian suara yang masuk ke dalam
memori burung, makin banyak juga variasi lagu yang bisa ditampilkannya saat dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar